Jumat, 26 Februari 2016

Prinsip Pareto Ketuhanan. 
Nice read. 
Kita masuk golongan yg manakah? 

=========

Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang berikhtiar untuk merubah nasibnya sendiri. Itu benar. Penelitian membuktikan bahwa :

81% orang lahir memang tidak sebagai pribadi unggul, tidak mencoba berinisiatif untuk memperbaiki nasib, tidak memiliki keinginan untuk di depan, tidak pula tergoda untuk menjadi lebih unggul diantara sesama loser, akan berakhir sebagai penghuni dasar piramid selamanya

9% orang lahir sebagai pribadi yang tidak unggul, namun dalam perjalanan kehidupannya terdapat berbagai pendidikan dan pengalaman hidup yang menggoda mereka untuk memperbaiki nasib, mencoba untuk setidaknya lebih unggul dibanding sesamanya, namun sayangnya tidak cukup baik upayanya untuk take a lead dan masih puas jadi follower. Kan berakhir di lapisan di atasnya, dalam koridor mediokritas

6% orang lahir sebagai pribadi yang unggul, namun tidak disertai dengan attitude dan karakter yang baik untuk memanfaatkan keunggulan yang dimilikinya, cukup puas dengan apa yang ada, berbangga diri dengan kelebihan yang diperolehnya sejak lahir, dan tidak berusaha untuk lebih baik. Untungnya memang memiliki kelebihan sejak lahir dan umumnya akan berakhir di koridor mediokritas saja.

3% orang lahir sebagai pribadi yang unggul, dan mampu bertindak benar dituntun oleh cara berpikir, attitude dan karakter yang juga unggul, untuk menjadi lebih baik dan terus belajar. Sayangnya ketidakmampuan untuk menumbuhkan minat memimpin plus rasa puas berada di lapisan yang cukup baik, menjadikan mereka berakhir sebagai para unggulan, para spesialis, dan para nama besar yang tidak pernah benar-benar ada di lapisan atas. Dan mereka menerima ini sebagai nasib.

Tersisa 1% manusia yang terlahir sebagai pribadi yang unggul, terus memupuk kualitas dirinya untuk menjadi lebih baik, berusaha mengambil inisiatif dan mencoba ada di depan untuk memimpin. Hingga tiba saatnya mereka berhadapan dengan peluang dan life challenge.

0.75% senang menunda, senang beralasan, senang bicara ketimbang bekerja, senang slogan, senang menjadi sorotan kamera dan menjadi populer, serta pada akhirnya melewatkan banyak kesempatan emas. Mereka akan terus ada di atas, tapi tidak pernah benar-benar ada di puncak. Mereka akan selamanya menjadi uprunners. Jadi si #2 atau si #3.

0.25% yang tersisa, adalah mereka yang tahu apa yang harus dilakukan, diperbuat, dihindarkan, dikejar, dimaksimalkan, dan tahu persis bagaimana untuk menjadi konsisten untuk jangka waktu yang panjang. Berorientasi pada hal yang menjadi tujuan utama, seringkali menghindari publisitas dan membiarkan reputasi muncul dengan sendirinya seiring prestasi yang terus diukir. Mereka akan menjadi penghuni puncak. Dan seringkali untuk waktu yang amat lama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar